Pengangkatan Petrus |
Yesus : "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"
Petrus :
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Yesus : "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Narator: Kata Yesus pula kepadanya
untuk kedua kalinya:
Yesus : "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?"
Petrus : "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau."
Yesus : "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Narator:
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga
kalinya:
Yesus : "Simon,
anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Narator: Maka sedih hati Petrus
karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi
Aku?" Dan Petrus ia berkata kepada-Nya:
Aku?" Dan Petrus ia berkata kepada-Nya:
Petrus : "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Yesus : "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu
sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua,
engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau
ke tempat yang tidak kaukehendaki."
sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua,
engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau
ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Narator: Dan hal ini dikatakan-Nya
untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
Yesus : "Ikutlah
Aku."
Petrus disalibkan terbalik. |
Alangkah
Sedihnya hati Petrus, karena Sang Guru yang sangat dikasihi-Nya mengajukan
pertanyaan yang sangat pribadi dan menuntut ketulusan dan juga kesungguhan hati
yang total. Mengasihi Yesus bukanlah kasih romantis muda-mudi yang dimabuk
asmara, melainkan kasih Ilahi, kasih yang merelakan keselamatan nyawa sendiri
demi orang yang dicintai. Maka itu pertanyaan dan jawaban satu kali belum
menjadi jaminan bahwa Petrus mengasihi Yesus melebihi kasih kepada orang lain
dan juga kasih terhadap dirinya sendiri.
Pertanyaan
kedua, sudah semakin menukik ke tulang, tetapi rupanya belum sampai ke lubuk
hati terdalam. Jawaban Petrus semakin berat, tetapi masih sebatas ratio atau
pikiran. Mengasihi Yesus secara total berarti melibatkan seluruh tenaga,
pikiran dan jiwa. Jawaban Petrus sudah serius, tetapi dasar jiwanya belum
tersentuh oleh gelombang kesungguhan.
Pertanyaan
ketiga, meruntuhkan keperkasaan seorang Petrus yang spontan dan beprinsip teguh. “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Keperkasaan Petrus lebur ke dalam kasih
penyerahan diri secara total kepada kehendak Tuhan. “Sesungguhnya ketika engkau masih
muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan
tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang
tidak kaukehendaki."
Drama
sedih wasiat perpisahan di pantai danau Galilea. Wasiat tugas
penggembalaan dan
kemartiran, menggembalakan umat Allah dengan melupakan keselamatan hidup
sendiri, dengan mengulurkan tangan diikat orang dan dibawa ke tempat eksekusi.
Tetapi wafat Yesus Kristus, kematian Petrus dan para murid lain tidak membuat
mereka habis dan hilang. Darah kemartiran seakan menyirami tanaman-tanaman baru
yang tersebar ke seluruh dunia.
Renungan Pagi Katolik
BalasHapus