Minggu, 23 Juni 2013

Kidung Zakharia

Imam Zakharia, suami Elisabeth menjadi bisu, karena menyangsikan khabar dari malaekat, yaitu bahwa istrinya akan mengandung. Betapa tidak? Elisabeth secara perhitungan biologis tidak mungkin melahirkan anak. Tetapi kenyataan yang terjadi setelah berita itu Zakharia menjadi bisu dan Elisabeth, isterinya mengandung, tidak dapat dibantah dengan dalil apapun. 

Setelah hari-hari penantian, Elisabeth melahirkan seorang putera dan menghendaki agar anaknya itu dinamai Yohanes. Pemberian nama itu juga tidak lazim. Keturunan mereka tidak ada yang menpunyai nama demikian, sehingga mustahil memberikan nama kepada anak selain memilih salah seorang nama dari nama para leluhur. Imam Zakharia, yang bisu itu pun menyetujui nama itu dengan menuliskan nama itu pada sebuah batu tulis. Dan pada saat yang sama terlepaslah belenggu kebisuaannya. Dan hati dan lidahnya penuh dengan syukur dan lagu pujian kepada Allah.


Terpujilah Tuhan, Allah Israel
Sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.

Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,
putera Daud, hamba-Nya.

Seperti dijanjikan-Nya dari sedia kala,
dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.

Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita,
dan dari semua lawan yang membenci kita.

Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita,
dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.

Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita
akan membebaskan kita dari tangan musuh.

Agar kita dapat mengabdi-Nya tanps takut,
dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.

Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi,
sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan-Nya.

Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umat-Nya,
berkat pengampunan dosa mereka.

Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan;
 Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut,
dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.

Pujilah Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar